nusakini.com - Jakarta - Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Kebudayaannya tahun ini, akan melakukan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah yang melibatkan 100 seniman yang akan disebar di 20 Provinsi di Indonesia. Seniman seniman tersebut nantinya akan mengajarkan berbagai pelajaran seni dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, antara lain pelajaran seni lukis, musik, teater, seni tari , dan seni rupa. 

Menurut Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, dalam acara bincang santai di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (13/4/2016). "Selama ini sekolah-sekolah kita terkesan kurang kegiatan kebudayaan dan kesenian. Maka, gerakan SMS ini menjadi salah satu upaya kita meramaikan seni kembali pada sekolah," kata Hilmar. 

Dalam kesempatan itu, Kasubdit Program Evaluasi dan Dokumentasi, Direktorat Kesenian dan Perfilman, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Kuat Prihatin, menambahkan keberadaan guru kesenian di Indonesia masih kurang. Misalnya pada sebuah sekolah, ada yang harus menawarkan guru IPA dalam mengajar kesenian dan hal tersebut sangat memprihatinkan. 

Adapun sistem pembelajaran nanti akan menggunakan sistem satu sekolah. Jadi satu sekolah nanti hanya diperuntukkan mengajarkan satu jenis pelajaran kesenian."Sehingga peserta dari sekolah lain bisa berkumpul di satu sekolah untuk belajar satu pelajaran kesenian yang sukai masing masing pelajar. Kita akan mulai gerakan SMS ini akhir April tahun ini," ungkap Kuat Prihatin. 

Tentang masalah pemilihan 100 seniman, ia menyatakan Kemendikbud akan bekerjasama dengan dinas pendidikan atau dinas kebudayaan di daerah, karena mereka yang paling mengetahui kompetensi seniman lokal di daerahnya masing masing.(ip/mk)